UMROH MABRUR – Mungkin kita sering mendengar doa yang dipanjatkan orang yang mengantar jamaah Haji atau Umroh yaitu semoga mendapat Haji atau Umroh yang mabrur dan maqbul (diterima)
Sebenarnya kata maqbul dan mabrur sangat identik dengan ibadah Haji dan Umroh. Haji maqbul atau haji mabrur sering diucapkan sebagai bagian dari doa di media sosial bagi orang yang berangkat Haji atau Umroh. Tidak ada definisi khusus yang dapat mengartikan kedua kata tersebut. Namun kata maqbul dan mabrur sering dimaknai sebagai “diterima oleh Allah SWT”. Jadi, saat seseorang mengatakan “semoga menjadi Haji atau Umroh mabrur” maka artinya adalah semoga amal ibadah perjalanan Haji atau Umroh kita diterima Allah SWT.
Untuk bisa memahami makna maqbul dan mabrur, para ulama ada yang membedakannya sebagai berikut.
- Haji atau Umroh maqbul adalah Haji atau Umroh yang diterima Allah SWT. Orang yang melaksanakannya mendapat pahala berhaji atau berumroh dan kewajiban berhaji atasnya telah terhapus atau telah terlaksanakan.
- Haji atau Umroh yang mabrur adalah Haji atau Umroh yang membuat orang yang melaksanakannya menjadi pribadi yang lebih baik. Sebab semua makna ibadah selama berhaji atau berumroh telah melekat di hatinya dan diamalkan dalam kehidupannya.
Jika kita bicara tentang bagaimana mengetahui kemabruran seseorang, sebenarnya, tidak ada ciri atau tanda tertentu yang dapat memastikan apakah ibadah Haji atau Umroh seseorang diterima Allah SWT atau tidak. Begitupula tidak ada ketentuan khusus yang harus dilakukan agar memenuhi syarat maqbul atau mabrur tersebut. Diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang adalah hak mutlak Allah SWT dan hanya Dia-lah yang mengetahuinya. Tidak orang lain dan tidak juga diri kita bisa menyatakan apakah Haji atau Umroh kita maqbul dan mabrur.
Diterima atau tidaknya ibadah seseorang sebenarnya tidak terbatas pada ibadah Haji atau Umroh. Hal ini berlaku pula pada amalan lainnya seperti sholat, zakat, puasa, sedekah, dan lain sebagainya. Tidak ada yang tahu apakah sholat kita diterima atau tidak, apakah zakat kita diterima atau tidak, dan sebagainya. Namun, istilah maqbul dan mabrur hanya digunakan pada ibadah Haji dan Umroh. Tidak ada istilah sholat maqbul, sholat mabrur, zakat maqbul, zakat mabrur, dan sebagainya.
Meskipun tidak dapat dipastikan diterima atau tidaknya ibadah haji seseorang, banyak ulama yang berpendapat bahwa haji mabrur memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat pada kehidupan sehari-harinya. Salah satunya adalah meningkatnya ketaqwaannya kepada Allah SWT. Peningkatan taqwa ini bisa dilihat dari kualitas ibadah sepulang dari tanah suci dimana yang bersangkutan menjadi lebih baik dan konsisten. Ia juga memperbaiki dan meningkatkan hubungan baiknya dengan sesama umat manusia, menjaga lisannya, menghindari segala perbuatan maksiat, dan sebagainya.
Tanda-tanda Umroh Mabrur Yang Bisa Kita Ketahui
Tanda tanda umroh mabrur yang bisa kita ketahui – Ibadah umroh artinya berziarah ke Baitullah dengan syarat dan rukun tertentu yang telah di tetapkan. Sedangkan kata Mabrur artinya di terima oleh Allah. Jadi secara pengrtian bahwa umroh yang mabrur artinya umroh yang di terima oleh Allah SWT.
Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa ibadah umroh seseorang itu di terima oleh Allah SWT. Tentu tak ada seorang pun secara hakiki bisa mengetahuinya. Namun secara kasat mata kita bisa melihat beberapa standar atau parameter yang menunjukan bahwa ibadah umroh seseorang tergolong umroh yang Mabrur.
Kali ini kami akan mencoba mengulas beberapa hal yang menggambarkan umroh seseorang tergolong umroh mabrur yang antara lain :
Perubahan Dalam Sikap dan Perilaku
Ketika melaksanakan umroh kita di tuntut untuk patuh terhadap aturan prosesi umroh semisal mengambil miqat, melaksanakan thowaf dalm hitungan tertentu, melaksanakan sai dalam bilangan tertentu dan menahan diri dari melakukan hal hal yang di larang ketika telah mengenakan pakaian ihrom semisal mengenakan wangi – wangian, mandi dengan sabun dan lain – lain.
Aturan dan larangan ini tidak lain tidak bukan adalah sebentuk latihan terhadap mental dan perilaku kita. Bila secara psikologis, seseorang telah tersadarkan akan perlunya untuk melaksanakan peraturan Islam dalam hidupnya, di mana pun dan kapan pun dia berada, dia akan selalu terikat dengan aturan Islam baik secara sikap maupun perilakunya.
Perubahan Dalam Kehidupan Bersosial
Ibadah umroh mengajarkan bahwa kita hidup bersama dalam membangun satu tujuan yang sama. Ketika setiap orang berbondong bondong melakukan gerakan yang sama mengelilingi ka’bah dan melambaikan tangan seraya mengucapkan “Allahu Akbar”, menggambarkan sebuah rasa persatuan dan persaudaraan yang di pupuk dengan nilai iman.
Ketika seseorang tersadarkan akan kehidupannya bukan siapa siapa tanpa orang lain, maka kesadaran bersosialnya akan tinggi. Namun bukan sekedar bersosial, perasaan bersosial karena Allah menempati sikap bersosial yang paling tinggi.
Meningkatkan Pengabdian Dan Ketakwaan Kepada Allah SWT
Jika seseorang yang telah melaksanakan umroh, kemudian setelah dia pulang ke kampung halamannya dan ketakwaanya meningkat, patut di duga bahwa umroh dia mabrur. Umroh melatih kita untuk dekat dengan Allah dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah hidup kita.
Ketika umroh, kita berziaah ke maqam Nabi Muhammad yang mulia dan ke banyak tempat Ziarah yang berhubungan dengan perjuangan beliau membangun Islam. Tentu hal ini akan menjadi sebuah motivasi untuk senantiasa mencintai beliau serta mencontoh kehidupan beliau dalam kehidupan sehari – hari.
Stabil Dalam Kehidupan Dan Materi
Salah satu tanda umroh yang mabrur yang bisa di lihat dalah stabilnya dalam menjalani kehidupan dan memperoleh materi. Karena Allah pasti akan membalas apa yang seseorang keluarkan untuk ibadah ke rumah-Nya yang mulia dengan balasan yang berlipat ganda. Kadang kita akan melihat banyak orang yang telah melaksanakan umroh, usahanya akan meningkat, keluarganya menjadi nyaman dan tenteram.
Lebih Mudah Memberi Kepada Siapapun
Ini adalah prinsip kedermawanan. Ketika seseorang melaksanakan ibadah umroh dan setelahnya lebih hidup dermawan kepada orang lain, maka mungkin umrohnya mabrur. Ibadah umroh sarat dengan renungan psikologis yang menyadarkan manusia akan ketaatan kepada Allah.
Bila hidup kita ingin mentaati Allah, maka harus pula membantu manusia sebagai perintah Allah, apalagi terhadap saudara seagama. Hal ini akan mengundang rahmat Allah dan kasih sayang –Nya.
Demikian ulasan kami tentang tanda – tanda umroh mabrur yang bisa kita ketahui. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berumroh dan Umroh kita di terima (Mabrur).
Tanda yang paling jelas dari umroh haji mabrur adalah jika seorang jamaah umroh haji berubah menjadi lebih baik dan saleh di musim umroh haji dan setelah kembali ke negeri asalnya. Ia tidak hanya mampu mempertahankan amal ibadah dan kebajikan yang selama ini telah dilakukan, melainkan berhasil meningkatkannya sembari menjauhi segala bentuk maksiat, kemudian istiqamah di dalamnya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka, dan memberikan kepada mereka [balasan] ketakwaannya.” [QS. Muhammad: 17].