KASUS TRAVEL UMROH – UMROH adalah salah satu kegiatan ibadah yang dilakukan oleh agama islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, Ibadah ini dilaksanaka dengan cara melakukan beberapa ritual iibadah di kota suci Mekka, Khususnya di Masjidil Haram.
Sebagaimana yang dapat kita ketahui bahwa ibadah haji merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang muslim. Dengan beribadah haji maka sempurrnalah Rukun Islam ke -5 diantara mengucap dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, puasa pada bulan ramadhan .
Berdasarkan data Globalreligiousfutures, Mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang beragama islam (muslim) sebanyak 209,12 juta jiwa atau setara 87,17% dari total penduduk yang mencapai 239,89 juta jiwa.
Pada tahun 2020, penduduk , muslim di Indonesia diprediksi akan bertambah menjadi 263,92 juta jiwa dan meningkat menjadi 256,82 juta jiwa di 2050. Namun, secara presentase penduduk yang beragama islam akan menyusut menjadi 86,39%.
Sebagai seorang muslim pasti nya ada keinginan untuk untuk bisa melengkapi ibadah dengan umroh ke Tanah Suci. Untuk mewujudkannya, diperlukan ikhtiar yang baik lewat usaha sendiri maupun bantuan orang lain. Demi melakukan perjalanan realigi tersebut bahkan seseorang rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah. Namun Sayang belakangan ini di Indonesia perjalanan umroh sedikit tercoreng akibat dari ulah segelintir biro yang melakukan penipuan.
Di Negara kita pernah dihangatkan dengan issue kasus penipuan yang di lakukan mencapai jumlah yang begitu fantastic hingga membuat kerugian para peserta umroh mencapi milyaran rupiah. Sebenarnya kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi tapi telah berulang kali.
Pada kesempatan kali ini, Penulis akan membahas tentang Biro Travel yang menjadi perhatian cukup serius dan massif karena jumlah korban dan kerugian yang fantastis hingga berulang kali di berbagai daerah di Indonesia.
Nah tahukah kamu, mengapa saat ini perusahaan travel yang menyediakan layanan umroh menjamur di Indonesia dan mengapa umat islam begitu mudah tertipu dengan pelayanan tersebut?
Perekonomian Negara ini membuat peminat haji semakin membludak hingga daftar nunggu mencapai belasan tahun bahkan puluhan tahun. Namun, Keinginan memijakkan kaki ke Tanah Suci bagi umat muslim tetap menggebu-gebu, sehingga ibadah umroh menjadi alternatif ibadah penggati Haji.
Para pemodal melihat fenomena seperti ini sebagai peluang untuk meraup keuntungan yang lebih besa, Maka ibarat jamur di musim hujan. Perusahan penyedia fasilitas layanan haji dan umroh tumbuh subur, tentu saja disertai dengan segala metode dengan menarik minat jamaah agar bergabung ke pelayanan mereka.
Kembali lagi ke laptop, penipuan yang dilakukan oleh Beberapa biro umroh ini yang tidak memberangkatkan Jemaah ke tanah suci. Padahal biaya umroh telah di lunasi. Alhasil banyak Jemaah mengalami kerugiaan yang sangat tinggi. Lalu biro apa saja yang tega melakukan penipuan tersebut ?
1. First Travel
Kasusu Penipuan yang dilakukan oleh PT First Travel atau Anugerah Karya Wisata. Sampai sekarang masih mengundang sorotan publik. Terbongkarya kasus Travel Umroh dari biro First Travel. Di mana biro ini tidak memberangkatkan 63.310 orang peserta Jemaah umroh ke Tanah Suci. Padahal puluhan ribu Jemaah itu telah lunas membayar. Kerugian dari penipuan ini sebesar Rp 905,3 Miliyar.
Uang hasil penipuan Jemaah digunakan untuk kepentingan pribadi bos First Travel yaitu Andika Surachman dan istrinya Annies hasibuan. Diantaranya untuk wisata keliling Eropa, selain itu juga digunakan untuk menyewa stan pameran “ Hello Indonesia” di Trafalgar Square, London kepentingan bisnis Anniesa. Seperti diketahui Annies Hasibuan salah satu perancang busana muslim terbaik di tanah air.
Salah satu yang mengundang kontroversi adalah soal pengembalian asset First Travel, bukan kepada Jemaah melainkan kepada Negara.
Namun, ada yang lebih menyita perhatian. Ada kejanggalan besar. Uang ratusan milyar lenyap bagai siluman. Dari beberapa kali persidangan terungkap bahwa harta First Travel hanya tersisa 25 milyar saja.
Apa yang janggal?
Berikut saya jabarkan !
Diketahui bahwa setiap Jemaah firs Travel menyetor uang sebesar Rp 14,5 juta untuk berangkat ibadah umroh dalam kurun waktu 2017-2018.
Namun, Pernyataan Yudi Triadi, Selaku kepala kejaksaan Negeri Dekat, sontak menjadi polemic dan viral di media sosial. Apalagi Yudi juga meminta masyarakat yang menjadi korban penipuan itu agar mengikhlaskan uangnya.
“Nanti saya bilang sama korban-korbannya itu bersedekahlah enggak apa-apa. Kalau dia sudah niat, dia sudah niat umroh, diakalin, itu sama di catat tuh. Kita itu kalau kita di agama islam. Setau saya mungkin ikhlaskan saja, sudah Negara kan nanti dipakai untuk kemaslahatanumat,” Kata Yudi.
Lantas bagaimana nasibnya para korban ?
Ibarat pepatah, sudah jatuh tertimpah tang. Sudahlah menjadi korban penipuan dan gagal berangkat umroh, kini para korban juga diminta mengikhlaskan uangnya untuk Negara.
“ Kami yang dirugikan, mengapa mereka yang di untungkan? Kami tidak dapat menerimanya. Semestinya hasil lelang diperuntungkan bagi Jemaah”. Begitu kata Asro Kamal Rokan, Salah satu korban FT.
Kini, para korban hanya bisa berharap Negara benar-benar hadir untuk kemashlatan bersama.
2. Abu Tours
- Dilaporkan Jemaah dan agen dari 15 Provinsi
Jemaah melaporkan Abu Tour ke Polda Sulsel pada januari 2018. Setelah gagal berangkat umroh sesuai jadwal kesepakatan. Sesuai waktu jumlah pelapor semakin bertambah dan tersebar di 15 provinsi. Mabes polri menunjuk polda sulsel mengusut kasus, Karena merupakan lokasi kantor pusat Abu Tours.
Polda Sulsel menyebut 98 ribu lebih Jemaah umroh jadi korban ABU TOURS. Kerugian Jemaah di taksir mencapai Rp. 1,2 Triliun.
- Hamzah Mamba menjadi tersangka bersama dengan istrinya
Penyidik polda Sulsel menetapan Hamzah Mamba sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan, pencucian uang, dan penggelapan. Dia langsung di tahan usai penetapan tersangka, 23 Maret 2018.
Dalam kasus ini polda menetapkan lima tersangka. Masing-masing istri Hamzah Nursyariah Mansur, mantan direktur keuangan ABU TOURS Muhammad Kasim, dan komisiaris bernama Chaeruddin. Satu tersangka lain merupakkan ABU Tours sebagai korporasi.
- Penyidik Polda Sulsel sita asset Abu Tours
Penyidik polda sulsel bergerak menyita asset pribadi Hamzah Mamba dan Aset Abu Tours di Makassar dan daerah lainny. Pada April 2018, Barang dijadikkan bukti perkara dugaan penggelapan, penipuan, dan pencucian.
Di persidangan belakangan terungkap, barang bukti berjumlah 420 unit. Antara lain berupa gedung, tanah, rumah, apartemen, kendaraan, hingga pesantren. Total Aset Abu Tours sebanyak Rp 250 miliar, “ kata Kepala Bidang Human Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani.
3. Hannien Tour
Hannien Tour melakukan penipuan terhadap 1.800 orang dengan total kerugian mencapai Rp 37,8 milyar. Sama seperti kasus lainnya, uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi.
Dengan tegannya pihak travel tersebut melakukan penipuan terhadap calon Jemaah yang ingin beribadah ke tanah suci. Padahal mereka sudah bersusah payah mengumpulkan uang untuk biaya perjalanan demi memenuhi impiannya.
4. Solusi Baalad Lumampah (SBL)
Travel Haji Umroh PT Solusi Balad Lumampah (SBL) diduga melakukan penipuan terhadap 12,845 calon jamaah. Jumlah tersebut dari sekitar 30,237 orang yang mendaftar, namun hanya 17,383 diberangkatkan Dari jumlah calon yang tidak berangkat, pihak travel mengantongi uang sebanyak Rp 300 milyar
Dana tersebut digunakkan untuk membeli mobil antara lain, satu unit Marcedes, Range Rover Evo, Nizan navora, Toyota, Alphard, Pajero, Truck Towing, Mobilio, Honda Jazz Dan Hi Ace. Untuk Roda dua di antaranya satu unit X-max, Tiga unit motor Trail dan satu unit Segway.